Gunungsitoli – Suarainvestigasi.com –Ratusan Massa yang tergabung dalam Alian Masyarakat Peduli Hukum (AMPH) perwakilan Masyarakat Kepulauan Nias seruduk Kantor PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli gelar aksi unjukrasa damai, tepat di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Saombo, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara, Selasa (18/03/2025).
“Terlihat sebelum bergerak menuju Kantor PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli Massa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (AMPH) itu berkumpul dilapangan Merdeka Kota Gunungsitoli sekira pukul 10:00 Wib pagi mengelilingi jalan Sirao, jalan pasar Gomo menuju jalan Yos Sudarso arah Pelabuhan Gunungsitoli menyuarakan dengan garang kebobrokan PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli.
“Massa Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (AMPH) yang tergabung berbagai Lembaga Ormas, LSM dan Pers itu menyuarakan General Maneger (GM) PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli segera menghentikan pungutan liar di Pelabuhan Gunungsitoli bagi penumpang, pengantar dan kepada para supir ekspedisi” sorak massa AMPH.
Mereka memprotes keras maraknya pungutan liar (pungli) yang dinilai semakin membebani penumpang, pengantar dan para sopir truk ekspedisi yang mengunakan jasa dermaga Pelabuhan Gunungsitoli baik itu yang berangkat dari Pelabuhan Gunungsitoli menuju Sibolga dan sebaliknya di haruskan membayar retribusi dua kali untuk satu kali perjalanan.
“Massa AMPH datang dengan menggunakan iring-iringan sepeda motor, betor, dan satu unit mobil pick up Komando yang dilengkapi dengan pengeras suara Sound System. Sekitar pukul 10.30 Wib, Massa berkumpul di depan pintu Gerbang Kantor PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli, membentangkan spanduk dan kertas berisi tulisan tuntutan mereka sebagai berikut,
-1. Hentikan Pungli Berkedok Retribusi.
-2. Tolong Tempatkan Manusia Berhati Nurani, Humanis, Profesional, dan Beretika.
-3. Pak Presiden, Kasihani Kami Masyarakat Kepulauan Nias dan Tindak Oknum di PT. Pelindo 1 Regional Cabang Gunungsitoli yang Memeras Rakyat.
Dalam orasinya, Ketua Pimpinan aksi, Candra Arbi Bugis, menyoroti pungutan retribusi yang diberlakukan oleh PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli. Ianya menilai retribusi tersebut bukan hanya tidak sesuai ketentuan sebagaimana Permenhub 71 tahun 2017, tetapi sangat membebani masyarakat Kepulauan Nias,
“Arbi Bugis mengatakan bahwa ketentuan itu merupakan pembodohan masyarakat Kepulauan Nias, korbannya masyakarat kecil dan para supir ekspedisi sementara fasilitas diarea Pelabuhan Gunungsitoli tidak memadai mulai dari kenyamanan pengunjung sering dikeluhkan masyarakat oknum petugas Pelindo ada yang arogansi,” soraknya.
Masyarakat yang telah membayar pas di Pelabuhan Sibolga masih harus membayar kembali setibanya di Pelabuhan Gunungsitoli dengan jumlah yang sama. Artinya, terjadi dua kali pembayaran dalam satu kali perjalanan. Hal ini sudah tidak adil merupakan bentuk pemerasan terhadap masyarakat segera dihentikan,” tegas Arbi Bugis.
Selain itu, Orator lain seperti Markus Kaide Hulu, Asafati Lase, Sonny Lee Hutagalung, Yosi Aro Zebua, Pariaman Gea dan Siswanto Laoli turut menyuarakan berbagai persoalan yang terjadi di PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli. Beberapa isu yang disoroti antara lain dugaan korupsi dalam proyek penataan terminal penumpang, karcis retribusi parkir nginap truk ekspedisi di pelabuhan Gunungsitoli atas nama Mulyono masih dipergunakan yang notabenenya telah pensiun kurang lebih dua tahun lalu, pembuangan sampah ke laut, kurangnya fasilitas kenyamanan bagi calon penumpang, serta kebersihan lingkungan area Pelabuhan, tumpukan sampah yang menggunung diarea pelabuhan dan ketidak transparan General Maneger Ardhi Amarullah dan Humas Pelindo Gunungsitoli Ellingkari Hulu kepada Pers dan LSM sesuai Udang-Undang tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 selalu menghindar ketika ditemui dan sering berada diluar Daerah,” ungkap Orator.
Setelah berorasi selama sekitar satu setengah jam, massa menuntut General Manager (GM) PT. Pelindo 1 Cabang Gunungsitoli Ardhi Amarullah untuk segera menemui Massa untuk menjawab tuntutan mereka. Namun, dua orang pegawai Pelindo salah satunya mengaku bernama Sunar Handoko Manager Bisnis dan Teknik menyampaikan bahwa GM sedang menghadiri rapat penting diluar Kantor.
Pernyataan tersebut memicu kekecewaan Massa AMPH. Terlebih, kedua pegawai Pelindo itu menggunakan helem proyek dan masker, namun setelah didesak oleh pengunjukrasa, akhirnya mereka lepas. Situasi sempat terjadi ketegangan adu argumen, pengunjukrasa menilai pihak PT. Pelindo 1 Regional Cabang Gunungsitoli tidak menghargai aspirasi masyarakat, mengingat pemberitahuan aksi telah disampaikan satu minggu sebelumnya,
“Kami ingin General Maneger (GM) PT. Pelindo 1 Cabang Gunungsitoli hadir disini dan memberikan penjelasan langsung terkait berbagai persoalan yang telah meresahkan masyarakat Kepulauan Nias dimana selama ini diperlakukan tidak adil dijadikan lahan kekayaan pribadi oleh General Maneger dan oknum-oknum petugas Pelindo lainnya ini harus dituntaskan jangan kalian manfaatkan masyarakat kecil dan berdiam diri ketika dipertanyakan seakan tidak mengetahui dan tidak berdosa,” seru salah satu orator.
Setelah negosiasi antara demonstran, pihak PT Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli, dan Aparat Kepolisian yang mengawal aksi damai, disepakati bahwa General Maneger akan menemui Massa AMPH pada pukul 14.00 Wib. Sembari menunggu, para demonstran tetap menyampaikan lanjutkan orasi mereka.
Tepat pada pukul 14:00 Wib sesuai negosiasi General Maneger (GM) PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli Ardhi Amarullah dan Humas Ellingkari Hulu menemui Massa AMPH dan memohon ma’af atas ketidak hadir dari awal orasi Massa AMPH disebakan sedang rapat koordinasi di Polres Nias dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri terkait keamanan di Pelabuhan Gunungsitoli,
“Ianya mengatakan bahwa segala tuntutan Massa AMPH segera di perbaiki dan dikaji ulang semoga kinerja PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli kedepan semakin baik dan menjadi harapan kita bersama,” janji Ardhi Amarullah.
Massa AMPH membacakan tuntutan mereka kepada PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli yang diwakili oleh Markus Kaide Hulu sebagai berikut,
-1. Mendesak General Maneger PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli untuk menghentikan pemungutan kepada para penumpang pengguna kendaraan roda dua, empat dan selebihnya yang keluar dari Pelabuhan Angin Gunungsitoli sebagai Pelabuhan kedatangan.
-2. Mendesak General Maneger PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli untuk memberikan klarifikasi atas dugaan korupsi pada proyek penataan Terminal Penumpang Gunungsitoli.
-3. Meminta kepada General Maneger PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli untuk menjelaskan dasar hukum penetapan tarif yang dikutip dan dibebankan kepada masyarakat pengguna jasa PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli.
-4. Meminta kepada General Maneger PT. Pelindo Regional 1 Cabang untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat terkait kebersihan tanpa adanya penumpukan sampah yang menggunung di lingkungan PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli karena dapat menjadi penyebab penyakit.
-5. Meminta kepada General Maneger PT. Pelindo untuk membuktikan bahwa telah melakukan tindakan tegas terhadap petugas yang membuang sampah di laut.
-6. Meminta kepada General Maneger PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli menjelaskan tentang penetapan SOP Pelayanan Jasa Terminal Kepelabuhanan Penumpang.
-7. Demikian tuntutan ini kami sampaikan untuk ditanggapi dan dilaksanakan. Jika tuntutan ini tidak direspon dalam waktu 3×24 Jam, maka kami akan kembali turun dan menduduki Kantor PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli dengan Massa yang lebih besar. Hormat kami, Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (AMPH) Kepulauan Nias Ttd.
Terpantau dilokasi pihak Personil Polres Nias mengawal ketat keamanan unjukrasa. Massa AMPH membubarkan diri pada pukul 15:00 Wib dengan tertib tanpa anarkis dan melakukan pelanggaran hukum dalam menyampaikan aspirasi kepentingan umum masyarakat Kepulauan Nias. Catatan Massa AMPH belum mendapat penjelasan konkrit terkait tuntutan mereka di PT. Pelindo Regional 1 Cabang Gunungsitoli, hingga berita ini ditayangkan.
(yosi)
Discussion about this post