Gunungsitoli – Media Suarainvestigasi.com –Diduga pembangunan jalan Provinsi di Kepulauan Nias dikerjakan asal-asalan, ratusan massa yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Masyarakat Peduli Pembangunan Nias (AMP Nias) menyambangi Kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Gunungsitoli Bina Marga Dinas PUPR Sumut, Kamis (23/10/2025)
Koordinator Aksi (Helpin Zebua) mengutarakan berdasarkan hasil pemantauan dan laporan dari masyarakat, serta informasi media, dan lembaga pemantau independen, ditemukan banyak kejanggalan dan dugaan pelanggaran spesifikasi teknis dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Sejumlah persoalan yang terjadi pada pelaksanaan pembangunan dan peningkatan struktur jalan Provinsi Ruas di Kepulauan Nias dengan total anggaran sebesar 165 miliar yang bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas PUPR,” dalam orasi Helpin.
Pembangunan ini mencakup beberapa ruas jalan utama, antara lain : Proyek Gunungsitoli – Afia, Proyek Afia – Tuhemberua, Proyek Miga – Lolowua, Proyek Lolowua – Dola, Proyek Dola – Duria, dan Proyek Hilimbuasi – Mandrehe.
“Dari temuan kami dilapangan, Pengaspalan dilakukan saat kondisi jalan becek dan hujan. Permukaan jalan tidak memiliki elevasi yang benar, sehingga air tergenang di badan jalan. Diduga penggunaan bahan material yang tidak melalui uji laboratorium. Kurangnya pengawasan dari pihak UPTD PUPR Gunungsitoli, serta adanya kontraktor yang bekerja terburu-buru mengejar target tanpa memperhatikan mutu dan kualitas,” Ungkap Helpin
Hal senada juga di ungkapkan orator aksi (Darwis Zendrato) yang menuntut Kepala Dinas PUPR Sumut segera memanggil seluruh rekanan yang mengerjakan proyek jalan provinsi di Kepulauan Nias dan memerintahkan perbaikan atau pembongkaran ulang terhadap hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknis.
Tidak hanya itu, Dinas PUPR Sumut dituntut agar transparan kepada publik dalam setiap tahapan pekerjaan dan meminta tindakan tegas terhadap kontraktor yang nakal dan tidak profesional, termasuk pemberian sanksi keras sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bahkan melakukan audit teknis terhadap seluruh ruas jalan yang sedang dikerjakan.
Dalam hal ini, lanjut Darwis, diminta juga kepada Gubernur Sumut dan Kepala Dinas PUPR Provinsi Sumut untuk segera mencopot Dadang Irwansyah Siregar, ST Kepala UPTD PUPR Gunungsitoli selama ini jarang berkantor sejak menjabat sebagai Plt, Plh dan hingga Definitif selalu berada di luar Pulau Nias dengan alasan Kedinasan serta Blacklist salah satu Kontraktor atau rekanan atas nama Perusahaan PT. Karunia Sejahtera Sejati (KSS) karena dinilai memiliki catatan buruk selama ini sebagai perusahaan kontraktor yang menjadi rekanan dalam pembangunan di Kepulauan Nias.
“Kinerja Kepala UPTD PUPR Gunungsitoli selama ini dinilai buruk dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di Kepulauan Nias. Perusahaan PT KSS itu pernah punya catatan hitam, tapi kenapa masih dipakai oleh penyedia,” pungkas Darwis tegas.
Selain itu, Massa Aksi AMP Nias menuntut Lembaga DPRD Provinsi Sumatera Utara untuk segera merespon dengan melakukan langkah – langkah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan memanggil pihak-pihak terkait.
“Sebagai Representasi garda terdepan aspirasi Rakyat DPRD Provinsi harus peka dengan kondisi kualitas pembangunan jalan di Sumut ini, khususnya di wilayah Kepulauan Nias banyak dari masyarakat mengeluhkan keadaan tersebut agar ada perhatian Signifikan,” tandas Darwis
Sedangkan peserta aksi (Notatema Lase dan Yason Gea) memberitahu bahwa perjuangan aksi demo ini melainkan untuk menegakkan keadilan dan memastikan uang rakyat digunakan dengan benar tepat pada sasarannya demi pembangunan yang bermutu dan berkualitas.
“Kami ingin melihat pembangunan jalan yang kuat, tahan lama, dan berkualitas membanggakan, bukan proyek asal jadi yang merugikan rakyat dengan pengawasan yang tidak jujur,” Ucap Notatema dan Yason dengan suara lantang.
Menurut pemantau kami dilapangan bahwa kontraktor mendahulukan pengaspalan jalan, sementara bangunan pendukung di baikan seperti parit tersumbat, bangunan parit baru dan TPT sehingga air masih mengalir melalui badan jalan, hal tersebut sangat lucu jelas tidak sesuai spesifikasi perencanaan pekerjaan yang dapat menghasilkan mutu aspal berkualitas baik,” geram Yason Gea.
Pantauan dilapangan, ratusan Massa Aliansi AMP Nias membubarkan diri dengan tertib dengan pengawalan Petugas Kepolisian, usai diterima oleh perwakilan UPTD Gunungsitoli Bina Marga PUPR Sumut. Peserta aksi dan beberapa Pegawai struktural UPTD PUPR Gunungsitoli melanjutkan rutenya dengan menuju lokasi disalah satu proyek ruas jalan yang viral dimediasi sosial yakni arah Nias Tengah Duria Sigelo Kecamatan Hiliserangkai (Kabupaten Nias) untuk meninjau dan menyampaikan aspirasi.
Ratusan Massa AMP Nias membuktikan secara langsung dilapangan kepada UPTD PUPR Gunungsitoli bahwa apa yang mereka sampaikan bukan berdasarkan opini dan hayalan semata, tetapi kenyataan. Bahwa Kontraktor nakal mengerjakan pengaspalan jalan Provinsi tersebut benar-benar asal jadi, sebagaimana yang diharapkan masyarakat mutu terbaik dan tahan lama.
(yosi)



















Discussion about this post