Lebak – Media SuaraInvestigasi.com – Sungguh miris lagi – lagi diduga suami siksa istri hingga dilarikan ke puskesmas terdekat. Ini terjadi di kampung Sangiang Desa Sangkanmanik Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak – Banten. Sabtu 10 Mei 2025
“Korban inisial ST selaku korban KDRT Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Menerangkan,” Saya menjalin rumah tangga dengan suami saya, yang berinisial Fi. setelah menikah saya baru tau jika Fi itu orangnya, PERTAMENTAL / Ringan tangan, jika ada masalah atau salah paham dengam saya dia langsung maen pukul ajah, contohnya,” menendag, menampar, dan yang paling saya sakit hati waktu kemaren dia marah – marah ke saya gara – gara masalah uang dan saya di tampar, di jambak, tangan saya di cakar sampai luka, bokong saya di tendang, padahal saya lagi mengandung anaknya, dan kandungan saya itu sudah berjalan 6 bulan.
Setelah bokong saya di tendang, saya merasa pusing sakit perut dan mules – mules, sampai keluar lendir seperti pecah ketuban. Saya panik dan saya minta tolong ke sudara saya buat periksa kandungan saya, ke puskesmas terdekat. Takutnya kenapa – kenapa dengan kandungan saya.
Sementra suami saya setelah kejdian itu, bukannya nolongin saya dia malah pergi gak tau kemana, dan untuk KDRT Kekerasan dalam rumah tangga ini sudah berjalan tiga tahun, dan dulu juga pernah mata saya di colok pake Roko masih menyala, sampe mata saya melepuh, untung saja mata saya tidak buta. Pungkasnya sambil menangis
“Mendengar anaknya di siksa dan dipukuli oleh suaminya,” Sumanta sebagai bapaknya Fi tidak terima. Dan dia berjanji akan melaporakn kasus KDRT Kekerasan Dalam Rumah Tangga. Karena ini sudah keterlaluan dan sungguh tidak manusiawi.
Saya tidak terima anak saya di siksa, dipukuli, karena saya sendiri sebagai orang tuanya jangankan memukul, apa lagi menampar. Berbicara kasar saja belum pernah, dan saya sangat kecewa sekali dengan kelakuan menantu saya ini, apa lgi ini sudah berkali – kali setiap ada masalh dia memperlakukan anak saya tidak manusiawi. Dan saya secepatnya akan melaporkan permasalahan ini ke pihak kepolisian, karena ini sudah jelas ada pasal dan UUD nya, supaya permasalahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT ini jangan sampai terjadi ke pada yang lainnya. Cukup keluarga kami saja yang menjadi korban KDRT. Ucapnya
Epul
Discussion about this post