Gunungsitoli – Media Suarainvestigasi.com –Puluhan Aktivis dari berbagai Pers, LSM dan Ormas menggeruduk sebuah Dapur Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Jumat (21/11/2025) sekira pukul 14:00 Wib di bawah Naungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Polres Nias yang berlokasi di Jalan Sirao, Kelurahan Pasar, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara.
Aksi nyata ini dipicu atas keberatan dari salah seorang orang tua Siswa SD Swasta Mutiara terkait jenis makanan yang dibagikan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi melalui Dapur Yayasan Polres Nias ke Sekolah tersebut, Jumat (21/11/2025).
Keberatan muncul karena, dapur MBG membagikan Makanan Bergizi Gratis sebanyak dua kali. Pembagian kedua disebut diperuntukkan untuk konsumsi siswa pada keesokan harinya, Sabtu (22/11/2025). Produk yang diterima Siswa berupa 1 susu Indomilk mini, 1 roti lokal merk Quinsa, dan 1 biskuit Hatari.
Darwis Zendrato, orang tua siswa yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PROJO Kabupaten Nias, menyatakan keberatan atas kualitas produk yang diberikan. Ia menganggap makanan yang dibagikan tidak memenuhi standar gizi anak sekolah karena mayoritas berasal dari produk pabrikan, bukan makanan bernutrisi yang disiapkan khusus.
“Produk ini isinya berupa makanan pabrikan. Yang harusnya makanan bergizi untuk anak bukan seperti ini, apakah makanan seperti ini dijamin memenuhi Gizi bagi anak yang menerima manfaat program MBG,” Tegas Darwis.
Ia juga menyoroti soal nilai ekonomis paket makanan tersebut. Menurutnya, harga total produk yang dibagikan tidak lebih dari Rp6.000, jauh di bawah biaya yang menurut perhitungan orang tua mencapai sekitar Rp15.000 per siswa.
Darwis juga mempertanyakan mekanisme terkait makanan yang diperuntukkan untuk hari Sabtu justru dibagikan pada hari Jumat. Ia menduga hal tersebut tidak sesuai dengan ketentuan yang seharusnya berlaku,” Ujar Darwis kecewa.
Saat dipertanyakan oleh para aktivis, kepala SPPG dapur MBG, Yohanes Telaumbanua menyebutkan bahwa sebenarnya terdapat empat jenis produk yang dibagikan kepada siswa untuk kebutuhan hari Sabtu, yaitu:
Namun, berdasarkan hasil temuan di lapangan, bahwa siswa hanya menerima tiga produk, tanpa roti gandum yang disebutkan SPPG dapur MBG Yohanes Telaumbanua.
Selain itu, produk yang dibagikan seluruhnya merupakan makanan pabrikan. Aktivis dan orang tua siswa menilai hal ini kurang sesuai dengan tujuan pemenuhan gizi nasional karena makanan pabrikan umumnya mengandung pemanis buatan, pewarna, pengawet dan bahan tambahan lain.
Darwis juga mengungkapkan berdasarkan bukti bahwa pada minggu sebelumnya siswa sempat menerima kacang atom Sukro sebagai bagian dari paket MBG. Ia menilai produk tersebut tidak layak masuk kategori makanan bergizi gratis bagi anak sekolah, bahkan berpotensi berbahaya jika diberikan sebagai konsumsi rutin.
Sementara itu, petugas pengawasan gizi dari MBG yang diketahui bermarga Lase (perempuan) menyatakan bahwa produk yang diberikan sudah memenuhi standar gizi, meskipun sebagian berupa snack pabrikan.
Menurutnya, makanan yang diberikan tetap memiliki unsur protein, karbohidrat, dan gizi lainnya, sehingga masih masuk dalam kategori makanan bergizi,” Ungkapnya menuai kecemasan dari raut wajahnya
Pernyataan ini justru menimbulkan pertanyaan dari aktivis dan orang tua siswa mengenai standar gizi seperti apa yang digunakan, serta apakah produk pabrikan benar-benar dapat dijadikan acuan pemenuhan gizi nasional untuk anak sekolah.
Selain makanan pabrikan, roti lokal seperti Quinsa juga dipertanyakan mutunya. Para aktivis menilai produk tersebut diduga belum memiliki izin BPOM, sehingga belum dapat dipastikan bahwa kualitas dan tingkat keamanannya sebagai makanan program Pemerintah.
Aksi protes ini menyoroti persoalan utama: apakah produk makanan pabrikan dan roti lokal tanpa izin BPOM dapat dijadikan standar pemenuhan gizi anak sekolah?
Peristiwa ini tentu membuka takbir mendalam dan ruang diskusi lebih lanjut tentang penyaluran program MBG di Daerah. Perlu pembahasan lebih luas terkait mengenai transparansi, kualitas makanan, dan standar gizi dalam pelaksanaan program MBG di Kota Gunungsitoli.
(yosi)
Tangerang - Media Suarainvestigasi.com - DPD KNPI Kota Tangerang menggelar “Friendly Match Fun Mini Soccer”,…
Nias - Media Suarainvestigasi.com -Kantor Cabang Credit Union (CU) Dosnitahi Hiliduho kembali disorot setelah sejumlah…
Lebak - Media Suarainvestigasi.com - Lagi - lagi merasa hebat dan kebal hukum seorang kepala…
Gunungsitoli - Media suarainvestigasi.com -Dugaan pelanggaran Peraturan Daerah Kota Gunungsitoli terkait fungsi trotoar jalan umum…
Lebak - Media Surainvestigadi.com - Diduga Kades Kadudamas Inisial (A) Telah Melakukan Penipuan Terhadap Warganya…
Gunungsitoli - Media suarainvestigasi.com -Pengadaan mebel di Kantor DPRD Kota Gunungsitoli APBD Pemerintah Kota Gunungsitoli…