TANGERANG, Suarainvestigasi.com – Untuk sekian kalinya ratukan buruh kembali turun kejalan, dalam aksi tersebut para buruh yang tergabung di Federasi serikat pekerja Indonesia menuntut untuk kanaikan upah minimum Kota dan Kabupaten. Rabu (18/11/20)
Unjuk rasa tersebut dilakukan secara konvoi, dengan iring – iringan ratusan sepeda motor dan satu mobil komando. Para petinggi serikat FSPI, menyampaikan orasinya secara bergantian di atas mobil komando dengan rute yang telah ditentukan.
Hadir dalam aksi tersebut Ketua DPD FSPI. Redi Darmana. SH, yang mengawal aksi unjuk rasa. Namun ratusan buruh FSPI yang rencananya akan bergabung dengan ribuan buruh lainnya, urung terlaksana lantaran faktor alam yang kurang bersahabat.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Indonesia, tingkat Kabupaten. H, Roland Marbun, dihadapan ratusan buruh FSPI menegaskan, meskipun pihaknya gagal menggabungkan diri dengan ribuan buruh lainnya karena suatu hal.
Menurutnya, itu tidak menyurutkan dirinya untuk melakukan aksi menuntut pemerintah Provinsi Banten untuk segera merealisasikan apa yang menjadi tuntutan para buruh.
” kita akan terus berjuang sampai hak kami terpenuhi. Sudah menjadi kewajiban pemerintah jika mengabulkan apa yang menjadi keinginan kaum buruh. Mengingat buruh adalah aset negara,” tandasnya.
Sementara, hal senada pula diungkapkan wakil ketua DPC FSPI tingkat Kota Tangerang. Kasiran mengatakan, buruh hanya meminta naiknnya UMK sebagai landasan kesetaraan kaum buruh menuju hidup layak.
” Rencananya kita akan menyampaikan orasi di Halaman pemerintahan Privinsi Banten. Karna cuaca dan situasi yang tak berpihak, akhirnya kami melakukan orasi melalui sepanjang rute yang telah ditentukan dan bermuara di satu titik yakni di Kawasan Citra Raya Tangerang,” tukasnya
Discussion about this post