Jakarta, Suarainvestigasi.com – Nama Muhammad Ja’far Hasibuan Anak Yatim yang Juara 1 Dunia Di Shanghai China Kalahkan 193 Negara Tahun 2019 kembali menjadi buah bibir. Pasalnya, ilmuwan muda dunia penemu obat kulit luar dan dalam bagi hewan dan manusia itu menunaikan nadzarnya akan membangun pabrik perdana Biofar Shrimp Skincare di Sumatera Utara, Insya Allah menyusul di kepulauan lainnya di Indonesia.
“Alhamdulillah, akad pembelian lahannya sudah kita tunaikan. Insya Allah, akhir Desember 2019 nanti kita akan launching sekaligus peresmian pembangunan pabrik Biofar Shrimp Skincare di Sumatera Utara,” kata Ja’far
Dengan nada penuh bersyukur, hari ini (19/12/2019). Menurutnya, keberhasilannya tersebut karena berkat kegigihan serta kerja kerasnya selama ini. Tak lupa juga karena doa dari orang tua. “Ya tentu, doa ibu selalu mengalir dalam setiap ikhtiarku,” jelas Ja’far.
Perihal pabrik perdana Biofar Shrimp Skincare yang bakal dibangun tersebut, Ja’far masih enggan menyebut jumlah dan nilai investasinya. Hanya saja ia lirik investor asing dan Bank Dunia membenarkan telah menjual beberapa aset milik pribadinya.
“Insya Allah cukup dan berjalan lancar. Allah maha kaya, kalau niat kita ikhlas dan bisa memberi kontribusi kepada warga Indonesia, terlebih dapat membantu mereka dengan membuka lapangan pekerjaaan nantinya, maka berapa pun besarnya investasi akan dimudahkan dan dilancarkan urusannya,” ujar Ja’far
Sebagai bukti rasa syukurnya itu, minggu lalu Ja’far menggelar pengajian, sekaligus mengundang anak yatim piatu, untuk bisa berbagi dan membahagiakan mereka.
“Karena doa mereka (yatim piatu) itulah, saya bisa seperti ini,” papar Ja’far terus terang.
Kepedulian Ja’far ternyata tak sampai disini saja. diam-diam, Ja’far telah membebaskan biaya pembelian obat herbal temuannya tersebut terhadap banyak orang di Indonesia manfaatnya sudah dirasakan mereka.
“Selama masa promo dan pengenalan, saya memang membebaskan biaya obat herbal itu. Mungkin dengan cara seperti ini, saya bisa membantu mereka. Dan banyak yang sudah sembuh memberi kabar, saya merasa ikut bahagia,” ungkapnya.
Niat tulus Ja’far ini didasari oleh pertimbangan harga obat-obatan yang kini cukup mahal. Selain itu, banyaknya pasien BPJS yang mengeluh tentang iuran dan biaya obat yang sudah tidak terjangkau lagi, utamanya dialami oleh sebagian orang yang memiliki penghasilan rendah.
“Jadi semata-mata karena Allah, kita bisa berbagi keilmuan. Adakalanya kita tidak bicara bisnis, tapi lebih pada nilai kemanusiaan.
Dan jika nanti Allah berkehendak, saya bisa bertemu Presiden Jokowi, saya akan menawarkan konsep ini. Setidaknya memberi solusi terkait biaya BPJS,” ujar Ja’far penuh keseriusan.
Bahkan untuk maksud tersebut, Ja’far mengaku sudah mempersiapkan konsep tersebut untuk Presiden Joko Widodo.
Seperti Apa Konsep Untuk Presiden RI Joko Widodo untuk selamatkan Indonesia Darurat Penyakit, menjaga dan melestarikan lingkungan tanaman mangrove agar Indonesia jauh terhindar bencana tsunami di semua pesisir Indonesia dengan di bukanya Pabrik ini bentuk keseriusan saya membantu tugas program Joko Widodo Kabinnet Jilid II.
Alasan Muhammad Ja’far Hasibuan yang banyak mendapatkan prestasi tingkat dunia dan di luar negeri. Untuk bertemu Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tujuannya ingin mempersentasikan hasil reset temuannya, yaitu obat herbal yang asli buatan anak bangsa yang di buat dengan cara sangat sederhana dan di akui oleh dunia internasional.
“Sebagai warga negara Indonesia, keinginan saya bertemu Presiden bukan semata-mata meminta dana, akan tetapi ingin mempresentasikan temuan saya, di hadapan Presiden dan Jajaran Menteri Kabinet Jilid II, sejak Bulan April 2019 kemarin sudah ditunggu, sampai saat ini belum diundang,” lanjut Ja’far.
Salah satu alasannya bertemu Presiden Jokowi dan Kabinet Kerja Jilid II Indonesia, menurut Ja’far, Indonesia Darurat Penyakit.
“Di negeri ini sepertinya orang yang berprestasi kurang dihargai dan dibantu. Sementara anak pejabat nikah saja diberi bantuan dan hadiah, Sementara Seorang gadis asal Batam, Yusi Fadila, mendapat undangan ke Istana Negara bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Semua gara-gara video makan mangganya di Instagramnya viral.” keluhnya
Sementara makan dengan kulitnya biasa diundang ke istana begitu juga gagal paskibraka dan juga tidak memiliki prestasi.
Ja’far satu satunya anak bangsa yang bergelar Juara Dunia Tahun 2019 lewat penemuan spektakulernya, sayangnya sejauh ini belum mendapat perhatian dari pemerintah atas gelar juaranya.
Sudah ada ribuan banyak pemberitaan lewat media, baik media nasional dan internasional belum juga didengar pemerintah, dan bahkan sudah melayangkan surat ke istana ingin bertemu, tapi belum ada tanggapan, suratnya telah dikirim disampaikan ke Kemenpora RI agar dijadwalkan, sebutkan pihak istana, Ja’far harus mencari tokoh bangsa, untuk merekomendasikan agar bisa bertemu Presiden, itu arahan pihak Istana, Deputi Bidang Kelembagaan dan Kemasyarakatan Sekneg. Terkait hal itu, Ja’far kesulitan mencari rekomendasi tokoh bangsa untuk bisa bertemu Presiden Jokowi, hal ini diungkapkan kepada media ini.
” Iya benar, jadi saya kesulitan mencari rekomendasi untuk bertemu Presiden Jokowi,” kata Ja’far kepada media ini, Kamis (19/12).
“Sebagai warga negara Indonesia, keinginan saya bertemu Pak Presiden bukan semata-mata minta dana, tapi ingin mempresentasikan temuan saya, di hadapan Pak Presiden dan Jajaran Menteri Kabinet Jilid II, sejak Bulan April 2019 kemarin sudah ditunggu, sampai saat ini belum diundang,” lanjut Ja’far.
Salah satu alasannya bertemu Presiden Jokowi dan Kabinet Kerja Jilid II Indonesia, menurut Ja’far, Indonesia Darurat Penyakit.
“Rakyat sakit Negara tidak bisa kuat” jika ingin negara kuat rakyat harus sehat, dengan cara pengobatan herbal, dengan di buka dan dikembangkannya herbal atau membuka Universitas Herbal ini jadi solusi otomatis defisit BPJS bisa berkurang, contohnya penyakit Diabetes atau penyakit Gula, kalau dia berobat sama dokter secara kimia, otomatis akhirnya cuci darah, kalau dengan herbal tidak kena komplikasi.
Contohnya lagi seperti luka, kalau sudah parah, dokter harus amputasi, sedangkan secara pengobatan herbal, tidak perlu amputasi, sehingga tidak jadi beban pemerintah, contoh lagi dari penyakit diabetes, bisa kena mata, menjadi buta, akhirnya jadi beban pemerintah dan beban keluarga. Sedangkan semua penyakit bisa dicegah, bisa diobati dan disembuhkan.
Otomatis rakyat Indonesia, khusus petani herbal, bisa maju dan berkembang, dengan menanam tanaman herbal, dan hasil kelautan, otomatis GNP kita tambah naik.
Potensi obat herbal di Indonesia sebenarnya masih terbuka lebar, karena belum dimanfaatkan secara optimal. Indonesia bisa belajar dari China yang pengobatan tradisionalnya sudah maju, dimana anak Indonesia,” tambah Ja’far.
Sebut Ja’far, China merupakan negara pengguna pengobatan tradisional terbesar di dunia.
“Penggunaan herbal di China mencapai 50 Persen dari seluruh pengobatan. Umumnya negara di dunia hanya 35 Persen saja,” kata Ja’far, pakar herbal kulit untuk manusia dan hewan ĺuar dan dalam, dimana pemanfaatan herbal di Indonesia sebenarnya bisa mencontoh China, jika studi tentang tanaman obat semakin banyak. Bahkan, obat tradisional akan bisa setara dengan obat sintetik.
Diharapkan pemerintah jilid ke II, dengan program obat herbal temuan Ja’far, masyarakat dan tenaga kesehatan bisa lebih dekat dengan jamu yang bersumber dari hewan dan tumbuhan,” terangnya.
“Kabinet jilid ke II ini diharapkan fokus pada kesehatan rakyat, bila perlu gandeng penemu obat kulit bagi manusia dan hewan luar dan dalam, tapi sejauh ini belum ada pembicaraan detail tentang produksi obat secara massal dengan beliau. Ya, masih terbatas memberi ucapan selamat saja, belum ada yang memberikan apresiasi hadiah Juara Dunia dari Pemerintah Indonesia, dan begitu juga pernah diundang Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, sudah terlanjur berjanji kepada Ja’far untuk memfasilitasi semua izin dan pabriknya, hanya tinggal janji, menjadi kenangan terindah belum ditunaikan, sampai saat ini,” ungkap Ja’far lagi.
Justru, kata Ja’far, sejak ia tampil di acara Hitam Putih Trans 7, mulai banyak yang mengontak lewat IG, TWITTER, FB dan Whatsapp sampai tidak terlayani lagi.
“Sudah banyak yang kontak, bahkan ada ribuan yang hendak minta dan membeli obat ini, kebanyakan dari luar negeri. Sayangnya, saya masih mengerjakannya secara konvensional, sehingga belum dapat memproduksi secara massal, karena tidak ada apresiasi pemerintah Indonesia terkait prestasi ini,” terang Ja’far.
Diakui oleh Ja’far, sudah ada beberapa pihak korporasi yang sudah menghubungi, namun sejauh ini belum ada yang cocok, alasannya, karena saya ingin, jika Allah berkehendak untuk dibuatkan pabrik, biarlah diisi oleh putra-putri negeri ini saja, tak perlu harus tenaga kerja asing, itu niat dan harapan saya,” pungkas Ja’far yang kini tengah sibuk dengan Duta Santripreneur Indonesia, guna mempersiapkan agenda Santri Entrepreneurship di Sumatera Utara.
Muhammad Ja’far Hasibuan dijuluki Tokoh Dunia, anak Indonesia yang diakui dunia karena penemuanya, obat kulit bagi manusia dan hewan luar dan dalam, yang dinamakan Biofar Shrimp Skin Care, artinya Bio Adalah Alami, Far adalah penggalan nama Penemu Ja’far Shrimp adalah udang halus kecil segar, berkembang biak di bawah bakau dan Skincare adalah mengindikasi penyakit kulit bagi manusia dan hewan, luar dan dalam, yang diproduksi oleh CV. Biofar Shrimp Skincare, yang bisa digunakan untuk hewan dan manusia, saat ini sedang viral Videonya di Hitam Putih Trans 7.
Lanjutnya, “temuan saya ini sudah diakui dunia,” ucapnya.
Putera kelahiran Sumatera utara inipun viral di international, juga menjadi orang pertama di Asia, pada Pameran Teknologi Internasional China (Shanghai) dan (selanjutnya disebut CSITF), yang disetujui oleh dewan negara, diselenggarakan bersama oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Sains dan Teknologi, Kantor Kekayaan Intelektual Negara dan Pemerintah Kota Shanghai, Lembaga PBB yang mendukung yakni UNIDO, UNDP dan WIPO, dan diselenggarakan oleh Kamar Dagang Cina untuk Impor dan Ekspor Mesin dan Produk Elektronik, Pusat Pertukaran Teknologi Internasional Shanghai dan Donghao Lansheng (Group) Co, Ltd, adalah profesional tingkat nasional, khusus untuk perdagangan teknologi internasional.
Sekadar informasi, acara kegiatan CSITF ke-7 telah berlangsung pada 16-02 Juli 2019 di Shanghai World Expo Exhibition & Convention Center beberapa waktu yang lalu. Filosofi inti CSITF adalah “Teknologi Lebih Baik, Kehidupan Lebih Baik”, dengan tema “Pengembangan Berbasis Inovasi, Perlindungan Kekayaan Intelektual, Promosi Perdagangan Teknologi”.
SCITF bertujuan untuk secara aktif membangun tampilan otoritatif, pertukaran, dan platform layanan yang mempromosikan pengembangan perdagangan teknologi dan pelaksanaan strategi peningkatan inovasi, dengan mengintegrasikan daya ilmiah dan teknologi, serta prestasi inovasi di dalam dan luar negeri.
Ja’far memohon dukungan dari elemen masyarakat untuk bisa bertemu Jokowi.
(red)
Discussion about this post