Gunungsitoli – Media Suarainvestigasi.com -Berinisial SZ warga Kota Gunungsitoli sosok pribadi yang luar biasa kepeduliannya terhadap peternak babi lokal di Kepulauan Nias, atas bentuk keprihatinannya terhadap ancaman masuknya virus African Swine Fever (ASF) di Nias melaporkan dugaan pemilik impor babi ilegal ENU HULU di Polres Nias, Kamis (02/10/2025).
SZ, mengecam keras pemilik babi ilegal yang kedapatan di Pelabuhan Gunungsitoli pada tanggal 01 Oktober 2025 yang datang dari Pelabuhan Sibolga sekira 200 ekor kurang lebih ternak babi ilegal tersebut tanpa memiliki dokumen sah Balai Besar Karantina Sumut tiba di Pelabuhan Gunungsitoli diangkut menggunakan dua unit truk Fuso.
“Pengusaha babi ilegal tersebut diduga sengaja untuk menghancurkan ekonomi masyarakat peternak babi lokal, dimana tanggal 03 September 2025 Surat Edaran Wali Kota Gunungsitoli telah terbit untuk menutup akses sementara pemasukan ternak babi dari luar Pulau Nias, sampai dengan waktu yang belum ditentukan, mewaspadai kasus ancaman African Swine Fever (ASF) masuk di Pulau Nias, tetapi hal itu sama-sekali tidak di indahkan ENU HULU,” kesal SZ.
Virus ASF bukan menular ke manusia, namun mematikan babi, yang belum didapatkan sampai saat ini obatnya atau vaksinnya dampaknya fatal melumpuhkan jalur ekonomi peternak babi, yang merupakan salah satu sumber penghasilan pendapatan utama keluarga di Nias, mengalami penderitaan krisis ekonomi, jika virus ASF masuk di wilayah Kepulauan Nias, bisa ribuan peternak babi lokal mati mengalami kerugian besar mencapai miliaran rupiah dan masyarakat kehilangan mata pencaharian, harga babi bisa anjlok, perputaran ekonomi lokal akan terguncang,” tegas SZ.
Tambah SZ, kasus ini terang-terangan melanggar aturan, namun saya perhatikan pihak Aparat Penegak Hukum dan Pemerintah diduga tidak menyikapi dan mempedulikan termasuk Surat Edaran Wali Kota Gunungsitoli, apa sanksi terhadap pengusaha babi ilegal yang telah melanggar aturan, sampai detik ini kejelasan itu belum diketahui. Maka saya merasa prihatin dan peduli melaporkan ENU HULU pemilik babi ilegal tersebut di Polres Nias, agar bertanggungjawab atas perbuatannya,” ungkapnya SZ kepada awak media, Sabtu (04/10/2025).
Sementara atas sikap peduli dan prihatin SZ itu, mengalir dukungan sport dari berbagai kalangan masyarakat di Pulau Nias, mendukung laporan Polisi SZ di Polres Nias,
“Salah satunya Putra Harefa warga Kota Gunungsitoli, sangat mendukung kepedulian dan prihatin SZ, mengatakan bersedia mengawal laporan tersebut di Polres Nias kapan saja, hal yang sama juga diutarakan Ama Carla Zebua saya sangat mengapresiasi keberanian SZ tersebut atas ketidak pedulian Pemerintah daerah terhadap masyarakat membiarkan para pengusaha ilegal berkuasa menari diatas penderitaan masyarakat kecil,” kesal Carla Zebua.
Berupa dukungan dari masyarakat Pulau Nias, berharap pihak Balai Karantina Sumut memberikan perhatian khusus atau penghargaan atas kepeduliannya dan prihatin SZ terhadap pencegahan ASF di Pulau Nias mengingat dampak bahaya kepada peternak lokal.
Kami mengapresiasi SZ ini merupakan pahlawan peduli masyarakat berani mengambil sikap tegas tanpa memikirkan resiko dan kesibukan dalam proses laporannya di Polres Nias kedepan. Sedangkan Pemerintah patah taring tak acuh bahkan diam pura-pura tak mendengar kasus tersebut, seakan tidak sanggup melawan pengusaha babi ilegal tersebut ada apa.?
“Yang anehnya apakah pengusaha itu lebih berkuasa dibandingkan aparat dan pemerintah sehingga pihak berwenang hilang moral ada pembiaran tanpa sanksi tegas atas pelanggaran ketentuan yang dilakukan oleh pengusaha tersebut kepedulian SZ sangat kami dukung dan apresiasi,” ungkap Sanolo Zega.
Pihak Balai Besar Karantina Sumut, apresiasi kepedulian SZ, terkait penghargaan atas laporan SZ di Polres Nias, karantina segara ajukan dan koordinasikan di instansi terkait,” ungkap Drh. Andri Pandu Latansa, MH Ketua Tim Gakum Karantina Sumut kepada awak media.
Terkait kasus tersebut pihak wartawan telah berulang kali mengkonfirmasi ENU HULU, namun memilih diam dan bungkam hingga berita ini ditayangkan.
(yosi)
Discussion about this post